MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
Makhluk Hidup
Penyusun Ekosistem
Komponen-Komponen Ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhuk
hidup yang meliputi individu, populasi, dan komunitas. Untuk lebih memahami
tentang satuan-satuan makhluk hidup yang menyusun sebuah ekosistem akan
diuraikan sebagai berikut :
- Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin, yaitu in yang berarti tidak dan dividuus yang berarti dapat dibagi. Jadi
individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat
bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga dapat
disebut satuan makhluk hidup tunggal.
- Populasi
Istilah populasi berasal
dari bahasa latin, yaitu populus yang
berarti semua orang yang bertempat
tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi berarti kelompok
makhluk hidup yang memiliki spesies sama (sejenis) dan menempati daerah
tertentu. Yang dimaksud sejenis adalah dua atau lebih makhluk hidup yang
mempunyai persamaan bentuk tubuh, dapat melakukan perkawinan, dan mampu
menghasilkan keturunan yang fertil. Misalnya populasi manusia di Jakarta atau populasi
badak di Ujungkulon.
- Komunitas
Populasi dari berbagai makhluk hidup di suatu wilayah
saling berinteraksi membentuk suati komunitas. Istilah komunitas diambil dari bahasa latin commune yang berarti umum
atau biasa.
Suatu komunitas yang dihuni oleh berbagai populasi
tersebut akan menunjukkan kecendrungan untuk didominasi oleh salah satu
populasi saja. Populasi dominan inilah yang menentukan sifat suati komunitas.
Pada komunitas hutan pinus terdapat berbagai populasi lain selain pohon pinus,
namun karena populasi pinus lebih dominan, maka besar kecilnya komunitas
tergantung pada populasi pohon pinus
Satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem di atas
bersama dengan benda tak hidup di lingkungannya saling berinteraksi membentuk
suatu ekosistem. Ekosistem ini tersebar luas di seluruh belahan bumi. Beberapa
ekosistem yang terdapat dalam wilayah geografis yang sama dengan iklim dan
kondisi yang sama pula akan membentuk bioma. Di bumi, terdapat beberapa bioma.
Bioma tersebut di antaranya adalah bioma tundra, hutan hujan tropis, dan
savana, Semua bioma ini akan membentuk biosfer.
Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari
keseluruhan komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosistem terdapat
kesatuan proses yang saling terkait dan mempengaruhi antar semua komponen. Pada
suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup
(abiotik).
Makhluk hidup yang tergolong komponen
biotik dalam ekosistem yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Komponen abiotik
meliputi berbagai macam benda-benda tidak hidup yang menyusun sebuah ekositem.
Untuk mengetahui lebih lanjut, akan diuraikan berikut.
a.
Komponen Biotik
Manusia, hewan,
dan tumbuhan temasuk komponen biotik yang terdapat dalam suatu ekosistem.
Komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan
dekomposer. Ketiga komponen biotik akan dijelaskan berikut.
- Produsen
Semua produsen
dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof.
Mereka mampu membentuk zat-zat organik dari zat anargonik sederhana.
Pembentukan makanan ini melalui proses fotosintesis dengan bantuan energi
cahaya dan klorofil.
Sebagai
produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan (karbohidrat) melalui proses
fotosintesis. Makanan ini dimampaatkan oleh tumbuhan sendiri maupun makhluk
hidup lainnya. Dengan demikian, produsen merupakan sumber energi utama bagi
organisme lain, yaitu konsumen. Sementara itu, produsen menggunakan sumber
energi matahari dalam proses fotosintesis. Dengan demikian, matahari merupakan
sumber energi utama bagi kehidupan.
- Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat
makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka
mendapatkan zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen
lain yang menjadi mangsanya. Zat-zat organik ini digunakan oleh konsumen
sebagai sumber energi.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
dikelompokkan menjadi :
a)
Pemakan tunbuhan (herbivora)
misalnya kambing, kerbau, kelinci, dan sapi.
b)
Pemakan daging (karnivora)
misalnya harimau, burung elang,dan serigala.
c)
Pemakan tumbuhan dan daging
(omnivora), misalnya ayam, itik, kera, dan orang utan.
- Pengurai (Dekomposer)
Kelompok ini berperan penting dalam
ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang
menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer
berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organik menjadi zat-zat
anargonik penyusunnya. Zat-zat inilah yang sangat diperlukan oleh tumbuhan.
Dengan demikian aktifitas pengurai sangat penting dalam menjaga ketersediaan
zat hara bagi produsen. Makhluk hidup yang termasuk pengurai adalah jamur dan
bakteri.
b.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi berbagai
macam benda-benda tak hidup yang menyusun sebuah ekosistem. Untuk mengetahui
tentang komponen-komponen abiotik akan dijelaskan berikut :
1)
Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan
dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
Sifat-sifat kimia tanah juga berperan dalam ekosistem, yaitu keasaman dan
kandungan unsur hara. Sifat fisik dan kimia tanah dapat mempengaruhi makhluk
hidup.
2)
Air
Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas,
arus air, penguapan, dan kedalaman air.
3)
Udara
Udara merupakan
lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas ini menbentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling
penting bagi makhluk hidup.
4)
Cahaya Matahari
Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Namun demikian,
penyebaran cahaya matahari di bumi tidak merata. Oleh karena itu, organisme
harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang intensitas dan kualitas cahayanya
berbeda.
5)
Suhu atau Temperatur
Setiap makhluk
hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangannya.
Komponen-komponen
abiotik sangat berpengaruh bagi kehidupan makhluk hidup dan menjaga
kelangsungan kehidupan di bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjasoemarto, Soendjojo, dkk. 1994. Pendidikan IPA 1. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Sriyono, dkk. 2005. Ilmu
Pengetahuan Alam Biologi Kelas VII untuk SMP. Jakarta : Sunda Kelapa
Pustaka.
Wahyudi, dkk. 1995. IPA
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 untuk SD. Surakarta : PT. Pabelan
Komentar
Posting Komentar